setelah sukses dengan LA Lights Indie Movie Jakarta dan Indie Movie Bandung 2013, kini giliran tim LA Lights Indie Movie siap menyambangi kota Malang (20-21 April 2013) dan Jogja ( 27-28 April 2013), dikesempatan kali ini kami ingin berbaik hati memberikan sedikit bocoran mengenai materi di booth Casting kita.
Ada 3 Skenario yang nantinya bisa kalian pilih, cekidot!
SKENARIO 1
BARBIE - Indiemovie 2010
cewek 1
Dia bener-bener ya. Gokil abis.
cewek 2
Ah kayak lo nggak aja.
cewek 1
Gue pilih-pilih, lagi, kalau demen sama orang.
cewek 3
Pilih apanya? Tampang apa dompet?
cewek 1
Minimal salah-satu dong. Nah kalo ini enggak. Ngajakin nge-date satpam.
Bonte kontan terhenyak dan sekejap menoleh ke belakang.
cewek 1
Duit udah pasti pas-pasan. Gue liat fotonya, tampangnya ancur.
cewek 3
Namanya aja aneh. Siapa Bento?
cewek 1
Bonte.
Bonte terkesiap! Kaca-mata hitam dikenakannya lagi. Perasaannya kacau balau
mendengar para cewek di belakangnya tertawa-tawa. Terdengar kemudian...
barbie (os)
Haaaiiii...!
para cewek (os0
Eh... si gila. Kirain telat sejam.
Bonte hati-hati menoleh ke belakang.
BARBIE yang datang! Bercipika-cipiki dengan teman2nya.
Bonte cepat-cepat mengalihkan pandangannya. Mengatur nafasnya yang mulai
tak beraturan.
barbie
Aduh makasih yaaa pada mau datang.
cewek 2
Jadi ntar kita pesta rame-rame nih di atas?
barbie
Nggak-nggak-nggak. Kali ini enggak.
Gue cuma pengin lo semua pada ngeliat tampang dia kayak apa. Trus ntar
tolong kasih komen.
cewek 1
Maksud lo sebenernya apa sih bo, ngedate ama orang nggak jelas?
barbie
Eh jangan salah. Dia cinta mati ama gue.
cewek 2
(Agak berbisik). Tapi satpam gitu
loh.
barbie
Bosen tauk, sama yang keren-keren.
cewek 3
Jadi ceritanya fans berat, nih?
barbie
Emberrr. Udah gitu dia tuh nganggep gue ini masih suci kayak perawan.
Semua tertawa.
barbie
Eh, serius! Gue jabanin aja sekalian.
cewek 3
Kalo ntar-ntarannya dia tahu lo boong gimana dong?
barbie
Biarin aja. Yang penting gue udah puas duluan.
para cewek
Gilaaaa!!!
---------------------------------------------------------------------
CHRISTINE
---------------------------------------------------------------------
SKENARIO 2
NATALIE'S INSTINC
(Lantang, kesal)
Desperate? Gimana mungkin bilang desperate kalo dijalanin
aja belum!
NATHALIE
(Sambil baca menu)
Udah pasti desperate lah! Dari namanya aja udah lebay.
Speed dating. Cuih.
CHRISTINE
Eh, Say. Gue kasih tau yah, gue ama Arthur itu ketemunya
juga di Speed dating! Dan dalam tiga bulan pacaran, dia udah mulai ngajakin
nikah!
NATHALIE
(Mulai ragu)
Ya tapi ‘kan… 8 menit saaay? Gimana mungkin bisa kenal
dengan seseorang selama 8 menit? Belum tentu juga gue bisa ngapalin namanya…
CHRISTINE
Jangan sedih Say… Itu yang namanya Basic Instinct! Rasain
aja! Gue sama Arthur langsung rasain chemistry di menit ke 3.
Memegang tangan Nathalie dengan lembut.
CHRISTINE
Udah 10 tahun Nat, gue hapal banget cowok idaman lo itu
pasti harus yang rambut pendek, bintang Libra atau Sagitarius, lulusan S2,
punya perusahaan sendiri…
NATHALIE
Emang kenapa kalo gue punya standar cowok yang bakalan
jadi suami gue?
CHRISTINE
Ya dari juga cowok lo kayak gitu, tapi mana yang akhirnya
ngelamar elo? Nggak ada!
NATHALIE
Ya nggak semudah itu dong, Christine. Selama ini gue juga
nggak terlalu pede sama mereka. Gue juga masih pengen seleksi lagi
sebanyak-banyaknya, karena gue juga pengen yang terbaik!
EXT. CAFÉ RENDEVUE – MALAM
Nathalie keluar dari dalam Café dengan terburu-buru.
Begitu sudah berada di luar, Nathalie berhenti sejenak, lalu menghela nafas
lega.
Nathalie mengambil rokoknya, lalu ia menyalakan rokoknya
dan menghisapnya. Ia mulai benar-benar terlihat rileks.
CHRISTINE
Is it that bad?
Nathalie menoleh. Christine muncul mendekat. Nathalie
tertawa. Christine juga tertawa.
CHRISTINE
Okey… Okey. Mungkin yang hari ini nggak cocok buat elo.
Nathalie terbelalak.
NATHALIE
Yang hari ini?!! Oh no! Nggak ada lagi hari lain. This is
it. Ini turning point buat gue. There is no hope for me!
CHRISTINE
(Kesal)
What? Apa-apaan sih? Cuma sekali gagal terus lo mau
nyerah?
NATHALIE
Gue udah bener-bener yakin, kalo nggak ada cowok idaman
gue yang penuhin kriteria gue yang beneran real.
CHRISTINE
C’mon Nat… Arthur…
NATHALIE
Arthur hoki lo, Tin. Buat gue… Cowok idaman, chemistry
dan speed dating sama surealisnya. Okey? Gue laper. Kalo lo bener-bener punya
perasaan, lo traktir gue makan sekarang.
CHRISTINE
(Tertawa)
Okey-okey! Kita makan! Kebetulan Arthur juga belum makan.
Gue suruh dia nyusulin kita aja deh. Yuk. Mobil gue disitu…
Christine merangkul Nathalie. Mereka berjalan menuju ke
arah tempat parkir.
----------------------------------------
SKENARIO 3
DI BURGER BACEM
DITO Pemuda 24 tahun yang low profile dan cenderung
loser. Hal itu
dikarenakan sikapnya yang tidak
berani mengambil resiko serta cenderung nyaman
dengan keadaan yang dimilikinya setiap saat.
Prestasi akademiknya biasa-biasa saja. Dalam
Banyak hal yang menuntut
kompetisi dan
Persaingan keras, dia cenderung mengalah. sosok
dan sifatnya mirip Ucup (Fani Fadilah) dalam
Serial TV BAJAI BAJURI.
ERLINA Gadis 23 tahun yang memiliki
kecantikan klasik
perpaduan antara Marcela
Zellianty dengan Marini
muda. Sifatnya halus dan perhatian. Suka dengan
tanaman dan aktivitas di luar rumah. Perasaan
cintanya dibangun oleh tempaan waktu. Bukan
cinta sesaat yang relatif mudah dijumpai pada
hampir semua laki-laki yang bersua dengannya.
Itulah kenapa pada akhirnya dia memilih Dito.
11.
INT. KEDAI BURGER BACEM – RUANG MAKAN – MALAM
DITO – MONIK – ERLINA
Dito
berjalan cepat kearah Erlina yang hampir tidak sabar menunggu. Monik menuju
kearah telepon. Ketika Dito akan menjelaskan pada Erlina, suara keras Monik
mengalahkan suaranya.
MONIK
(Menerima telepon dengan
ramah)
Burger bacem sing paleng
maknyuss sak Jogja.
(berubah ketus)
Dito? Sedang sibuk!
(setelah meletakkan telepon
memandang Dito)
Hari ini kamu sudah 24
tahun, Dito.
Jangan jadi sinting bicara
sendiri!
Tiba-tiba
terdengar LEDAKAN KERAS dari arah dapur. Setelah semua tersadar dari kaget,
Monik berlari.
MONIK
(Berteriak dan menangis)
Dito terkutuk! Kamu lupa
matikan kompornya!!!
Erlina
tidak perduli. Dengan ketus dia memerintah Dito.
ERLINA
Antarkan aku atau…
DITO
(Kehilangan kesabaran dan
memotong)
Tidak!!! Aku tidak bisa mengantarkan
kamu!
ERLINA
(Terpancing marah)
O, jadi kamu sudah berani
kasar sama aku!!!
DITO
Ya, aku berani kasar sama
kamu, karena
aku benci Kamu! Aku sangat
benci Kamu!
Monik
semakin kewalahan di dapur.
MONIK(o.s)
(berteriak)
Dito bantu aku!!!
ERLINA
(Memandang Dito ganas)
Oh ya?!?!
DITO
Ya. Kamu yang selalu
memperbudakku. Yang tidak
Pernah berterima kasih. Yang
mulai merokok dan
bertingkah aneh hari ini.
Yang tidak menghargai perasaanku selama tujuh tahun ini.
ERLINA
(Semakin marah)
Perasaan apa? kamu bukan
Santos, Edi, atau
Tofik yang berani mengutarakan perasaannya
padaku.
Diam.
Dito termangu membenarkan ucapan Erlina. Marahnya lenyap. Erlina berjalan
kearah pintu keluar.
DITO
Tu…, Tunggu Er…, Kamu ingin tahu kenapa
selama ini aku selalu baik
sama kamu
tanpa mengutarakan sesuatu?
Erlina
membalikan badan sambil menunggu penjelasan.
DITO
Karena aku takut kalau kau
menolak Cintaku,
hubungan pertemanan kita tidak akan seperti
ini lagi. Aku takut tidak bertemu kamu lagi.
Takut luka hatiku tidak akan sembuh selamanya.
Aku rela memendam semua ini,
agar tetap
bisa jadi temanmu.
Wajah Erlina yang tegang berubah cair. Matanya
berkaca-kaca. Perangainya kembali manis dan halus.
ERLINA
Dito, seandainya kamu
mencintai seorang
cewek. dan kamu tidak akan
bertemu lagi
dengan cewek itu untuk
selamanya, apa
hal terakhir yang akan kamu
ucapkan?
Hening.
Erlina memegang dua tangan Dito. Kini keduanya berdiri berhadapan dengan rapat.
ERLINA
Seandainya kalau cewek itu,
aku…
DITO
(lirih dan ragu-ragu
memandang Erlina)
Aku…, aku akan bilang, kalau
aku cinta
Sama kamu…
Air
mata Erlina jatuh ke pipi. Bibir keduanya hanya berjarak tiga centi dan siap
berciuman.
ERLINA
(Sambil menangis terharu)
Lain kali kalau mencintai
seseorang,
lebih baik cepat ungkapkan
perasaan
itu. Kamu harus tahu
seberapa besar
cinta orang itu padamu.
LEDAKAN KERAS kedua di dapur melayangkan sesosok
tubuh keluar pintu dapur ke meja makan. Berantakan.
ERLINA
(Tersenyum pada Dito)
Maukah kau menemaniku pulang
malam ini?
Aku tunggu di luar.
Dito mengangguk. Mereka melepaskan pegangan tangan. Erlina
menghilang keluar.
INTERCUT
Close up Monik yang tersadar diantara meja dan kursi
yang berserakan. Penampilannya awut-awutan.
MONIK
Dito, kamu dipecat…
Kemudian pingsan lagi.
CUT TO
Dito
berbalik memandang kekacauan di kedai tersebut.
DITO
(Ceria)
Mbak Monik, aku antar
kekasihku pulang yo?
Tentu
saja tidak ada jawaban.
DITO
(Menirukan suara Monik)
O ya, Dito. Antar dan
gandeng dia sampai ke
rumahnya. Hati-hati di
jalan.
Dito
berbalik ke pintu keluar. LONCENG BERBUNYI ketika dia membuka pintu. Sejenak
Dito memandang lonceng itu seperti ada sesuatu yang salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar