Rabu, 07 Juli 2010

Workshop Surabaya

LA Lights Indie Movie 2010 digelar pertama kali di Surabaya. Berlangsung pada 26-27 Juni di Telkom Ketintang, workshop kali ini diikuti oleh kurang lebih 500 peserta. Di tahun keempat ini, workshop diisi oleh Salman Aristo untuk script writing, Ifa Isfansyah untuk directing, H. German untuk film technique, dan Kim Sung-Ho, filmmaker Korea Selatan, untuk there's always a place for short. Sedangkan untuk tim produser susunan tim tahun ini adalah Arturo GP, John De Rantau, dan Vivian Idris.

Hari Pertama
Waktu menunjukkan pukul 8 pagi ketika para peserta mulai berdatangan untuk registrasi ulang. Arek-arek Suroboyo muda ini banyak yang terihat bersemangat, walaupun ada juga yang terlihat ragu-ragu. Registrasi ulang memakan waktu hampir satu setengah jam, lebih lama setengah jam dari waktu yang ditentukan karena masih banyak peserta yang mendaftar on-the-spot. Pukul 09.30, workshop sesi pertama dimulai.


Sesi pertama yang bertema Creative Storytelling "Adaptation is A way to pop up your imagination" diisi oleh Salman Aristo. Pria lulusan Universitas Padjajaran Bandung ini lebih menekankan tentang bagaimana menulis skenario untuk film adaptasi. Menurutnya, adaptasi sering dianggap aneh, namun adaptasi pun dapat dikatakan nature-nya sebuah film. Bahkan film pertama yang lahir adalah film adaptasi, A Trip to the Moon. Aris, begitu ia biasa dipanggil, berbagi ilmu tentang proses dalam penulisan skenario untuk film adaptasi. Bagaimana proses pemindahan bentuk dari A ke B, karena proses adaptasi mediumnya tidak akan pernah sama. Biasanya bentuk yang diadaptasi sudah bentuk jadi.



Peserta terlihat sangat antusias menerima workshop yang diberikan oleh penulis skenario untuk film Ayat-Ayat Cinta dan Garuda di Dadaku ini. Pengalamannya yang kaya dalam bidang penulisan menjadikan sesi ini sangat menarik. Tanya jawab pun berlangsung dengan sangat hidup. Beberapa menit sebelum break, peserta dipertontonkan 8 film LA Lights Indie Movie 2009.

Workshop sesi kedua diisi oleh sutradara muda berbakat, Ifa Isfansyah. Tentunya di sesi ini, ia membahas tentang Directing. Sutradara film Garuda di Dadaku ini berbagi ilmu dan pengalamannya kepada calon-calon sineas muda Indonesia. Basic lulusan Institut Seni Indonesia ini memang sutradara film pendek, sehingga ia sangat fasih dalam memberikan kuliah tentang penyutradaan untuk film pendek. Di awal karirnya, film pendeknya pun memenangkan SET Award.

Setelah ia memberikan materi, H. German, Director of Photography dan seorang cameraman handal negeri ini naik panggung untuk memberikan materi. Workshopnya sangat interaktif karena ia banyak menggunakan alat peraga. DoP film Ca Bau Kan ini memiliki karakter yang lucu sehingga membuat suasana semakin hidup. Guyonan-guyonan dan tawa banyak terdengar di sesi workshopnya. Peserta pun terlihat sangat menikmati kuliah bapak haji ini. Karena selain menarik, materinya pun sangat kaya dan bermanfaat.

Setelah ia selesai memberikan materi, ia berkolaborasi dengan Ifa Isfansyah untuk simulasi shooting. Simulasi ini berlangsung sangat menarik dan tentunya menyenangkan. Peserta bisa belajar langsung tentang bagaimana mendirect dan mengatur setting untuk shooting sebuah film dari para pakar.



Sesi terakhir diisi oleh filmmaker asal Korea Selatan, Kim Sung-Ho. Pria yang karya film pendeknya diputar di Rotterdam International Film Festival 2008 dan Jeonju International Film Festival 2009 ini lebih menjelaskan tentang pentingnya kreativitas dalam low budget film. Dan juga tentang medium apa yang bisa digunakan dalam pembuatan film pendek, khususnya untuk digital filmmaking.



Workshop hari pertama selesai sekitar jam 6 sore. Sukses! Para peserta pulang dengan penasaran. Menanti apakah mereka terpilih menjadi 50 semifinalis untuk maju ke Meet the Producers atau tidak.

Hari Kedua
Pagi yang sama di hari selanjutnya, para peserta datang lagi untuk melihat apakah mereka terpilih menjadi semifinalis atau tidak. Ketika melihat pengumuman untuk mencari nama mereka, ada yang terlihat senang, sedih, heran, tidak percaya, semua terlihat campur aduk. Yang terpilih menjadi semifinalis, duduk menunggu giliran untuk bertemu tim produser, yang tidak terplih memilih untuk meninggalkan Telkom Ketintang.



Tahap Meet the Producers adalah tahap penentuan karena di sini peserta diharuskan mempresentasikan/pitching cerita mereka di hadapan tim produser LA Lights Indie Movie. Tim produser Surabaya tahun ini adalah Arturo GP, John De Rantau, dan Vivian Idris.

Merekalah nantinya yang akan menentukan 10 orang untuk menjadi finalis Surabaya tahun ini. Oleh karena itu, peserta dituntut untuk mempresentasikan sinopsis mereka sejelas dan semenarik mungkin dalam waktu yang singkat. Mempunyai pengalaman dan juga passion dalam dunia film yang besar akan menjadi nilai plus, karena para produser juga dapat mempertimbangkan aspek tersebut.



Pukul 11.00, satu persatu semifinalis memasuki arena Meet the Producers untuk presentasi. Argumen seru antara peserta dan tim produser, peserta yang speechless mendengar masukan tim produser, atau tim produser yang terkagum mendengar presentasi peserta, semua terjadi hari itu. Semua bagus, semua menarik, namun tetap saja keputusan tim produser tidak bisa diganggu gugat. Hanya akan ada 10 orang yang menjadi finalis untuk mengikuti program Film Gue Cara Gue (FGCG) dan Bikin Film Bareng Artis (BFBA). Untuk di Surabaya sendiri, cerita yang lebih banyak dipilih untuk diadaptasi oleh peserta adalah cerita-cerita dari Clara NG dan Rachmania Arunita.

Sesi ini berakhir pukul 17.00. Nama-nama semifinalis berikut nilai-nilainya pun sudah dipegang oleh tim panitia. Nantinya akan diakumulasikan. Hasilnya 10 finalis Surabaya sudah terplih. Mereka pun sudah dibagi berdasarkan program yang akan mereka ikuti.
Tim panitia LA Lights Indie Movie 2010 mengucapkan selamat untuk 10 finalis yang terpilih. Dan untuk yang belum terpilih, jangan kecewa dan berkecil hati karena kamu bukan berarti tidak bagus. Kamu juga masih bisa ikut workshop di Bandung atau Yogyakarta untuk mencoba lagi. Selain itu di dua kota itu pun kamu bisa ikutan seminar animasi.

Sampai jumpa di workshop selanjutnya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar