Rabu, 07 Juli 2010

Workshop Jakarta

LA Lights Indie Movie kembali hadir di Jakarta pada 3-4 Juli 2010. Masih bertempat di PPHUI Kuningan, workshop kali ini diikuti oleh kurang lebih 500 peserta. Di tahun keempat ini, workshop diisi oleh Lintang Pramudya Wardani untuk script writing, Riri Riza untuk directing, H. German untuk film technique, dan Sherad Anthony Sanchez, filmmaker Filipina, untuk there's always a place for short. Sedangkan untuk tim produser susunan tim tahun ini adalah Arturo GP, John De Rantau, dan Djenar Maesa Ayu.

Hari Pertama
Pagi hari, sekitar jam 8, para peserta mulai berdatangan untuk registrasi ulang. Mereka masih terlihat segar dengan air muka penuh antusiasme, namun ada juga yang terlihat ragu-ragu, bahkan takut. Registrasi ulang memakan waktu hampir satu setengah jam, karena banyak yang mendaftar on-the -spot. Pukul 09.30, workshop sesi pertama dimulai.


Lintang Pramudya Wardani mengisi sesi pertama yang bertema Creative Storytelling "Adaptation is A way to pop up your imagination". Perempuan lulusan Institut Kesenian Jakarta yang seringkali menulis skenario serial TV keluaran PH Miles, Sinemart, dan Multivision ini berbagi ilmu dan pengalamannya dalam penulisan skenario. Bagaimana mengembangkan sebuah cerita, khususnya karena fokus tahun ini adalah adaptasi, jadi penulisan skenarionya pun tidak bisa seenaknya sendiri. Karena harus tetap berada di lajur cerita yang sudah ada. Oleh karena itu kreativitas yang tinggi pun dibutuhkan agar tetap menghasilkan skenario yang bagus dan menarik tanpa mengubah inti dari ceritanya.


Peserta terlihat antusias menerima workshop yang diberikan penulis skenario film Saus Kacang ini. Tanya jawab pun berlangsung dengan sangat hidup. Beberapa menit sebelum break, peserta dipertontonkan 8 film LA Lights Indie Movie 2009.

Pukul 11.30, diadakan press conference LA Lights Indie Movie 2010. Pendukung acara yang hadir di antaranya adalah Asaf Antariksa selaku Direktur SET Film; Riri Riza, Lintang Pramudya Wardani, H. German, dan Sherad Anthony Sanchez selaku pembicara; Arturo GP, Lola Amaria, dan John De Rantau selaku tim produser; Raffi Ahmad dan Shanty selaku artis sutradara tahun ini. Dihadiri oleh banyak media cetak, televisi, radio, dan elektronik di Jakarta.


Setelah selesai press conference dan di saat waktu break untuk peserta, mereka memanfaatkan untuk membuat sinopsis adaptasi. Penting sekali untuk mereka untuk membuat sinopsis adaptasi tersebut, karena dengan begitu mereka mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu Meet the Producers.


Workshop dilanjutkan pada pukul 13.00. Pembicara kali ini adalah sutradara terkenal Indonesia, Riri Riza. Tentunya di sesi ini, ia membahas tentang Directing. Ilmu dan pengalamannya yang kaya, ia bagi ke calon-calon sineas muda Indonesia. Bagaimana proses kerja di sebuah tim Riri Riza dan juga ia memaparkan peluang film adaptasi di Indonesia, karena ia pun banyak membuat film adaptasi. Contohnya film Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi.

Setelah ia memberikan materi, H. German, Director of Photography dan seorang cameraman handal negeri ini naik panggung untuk memberikan materi. Workshopnya sangat interaktif karena ia banyak menggunakan alat peraga. DoP film Ca Bau Kan ini memiliki karakter yang lucu sehingga membuat suasana semakin hidup.


Selanjutnya ia dan Riri Riza berkolaborasi untuk membuat simulasi seperti layaknya sebuah shooting film. Dengan bantuan 3 peserta, simulasi tersebut pun berjalan lancar dan sangat menarik.

Sesi terakhir diisi oleh filmmaker muda asal Filipina, Sherad Anthony Sanchez. Pertanyaan-pertanyaan banyak dilontarkannya untuk peserta, namun sayangnya terkadang ada kendala bahasa. Sesi terakhir pun lebih terasa seperti tanya-jawab. Karena pria yang pernah membuat film tentang pemberontakan di Filipina Selatan yang juga memenangkan banyak penghargaan ini sangat penasaran dengan motivasi anak muda Indonesia dalam membuat film.


Workshop hari pertama selesai sekitar jam 6 sore. Sukses! Para peserta pulang dengan penasaran. Menanti apakah mereka terpilih menjadi 50 semifinalis untuk maju ke Meet the Producers atau tidak.

Hari Kedua
Pagi yang sama di hari selanjutnya, para peserta datang lagi untuk melihat apakah mereka terpilih menjadi semifinalis atau tidak. Ketika melihat pengumuman untuk mencari nama mereka, ada yang terlihat senang, sedih, heran, tidak percaya, semua terlihat campur aduk. Yang terpilih menjadi semifinalis, duduk menunggu giliran untuk bertemu tim produser, yang tidak terplih memilih untuk meninggalkan PPHUI.


Tahap Meet the Producers adalah tahap penentuan karena di sini peserta diharuskan mempresentasikan/pitching cerita mereka di hadapan tim produser LA Lights Indie Movie. Tim produser Jakarta tahun ini adalah Arturo GP, John De Rantau, dan Djenar Maesa Ayu. Merekalah nantinya yang akan menentukan 10 orang untuk menjadi finalis Jakarta tahun ini. Oleh karena itu, peserta dituntut untuk mempresentasikan sinopsis mereka sejelas dan semenarik mungkin dalam waktu yang singkat. Mempunyai pengalaman dan juga passion dalam dunia film yang besar akan menjadi nilai plus, karena para produser juga dapat mempertimbangkan aspek tersebut.



Pukul 11.00, satu persatu semifinalis memasuki arena Meet the Producers untuk presentasi. Argumen seru antara peserta dan tim produser, peserta yang speechless mendengar masukan tim produser, atau tim produser yang terkagum mendengar presentasi peserta, semua terjadi hari itu. Semua bagus, semua menarik, namun tetap saja keputusan tim produser tidak bisa diganggu gugat. Hanya akan ada 10 orang yang menjadi finalis untuk mengikuti program Film Gue Cara Gue (FGCG) dan Bikin Film Bareng Artis (BFBA). Untuk di Jakarta sendiri, cerita yang lebih banyak dipilih untuk diadaptasi oleh peserta adalah cerita-cerita dari Clara NG, Suryatini N. Ganie, dan Farida Susanty.

Sesi ini berakhir pukul 17.00. Nama-nama semifinalis berikut nilai-nilainya pun sudah dipegang oleh tim panitia. Nantinya akan diakumulasikan. Hasilnya 10 finalis Jakarta sudah terplih. Mereka pun sudah dibagi berdasarkan program yang akan mereka ikuti.
Tim panitia LA Lights Indie Movie 2010 mengucapkan selamat untuk 10 finalis yang terpilih. Dan untuk yang belum terpilih, jangan kecewa dan berkecil hati karena kamu bukan berarti tidak bagus. Kamu juga masih bisa ikut workshop di Bandung atau Yogyakarta untuk mencoba lagi. Selain itu di dua kota itu pun kamu bisa ikutan seminar animasi.

Sampai jumpa di workshop selanjutnya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar